Senin, 29 Desember 2014

Rangkuman Materi Training Motivasi



Rangkuman Materi

Hari          : Minggu
Tanggal     : 14 Desember 2014
Tempat     : Islamic Center Sumedang
Waktu      : 10.00-12.00 WIB
Pemateri  : Ustd. Kemas Mahmud Al-Hanif
Tema       : Ikhlas Beribadah, Istiqomah dalam Berdakwah, Bersama Melangkah Menuju Jannah.

 Dokumentasi Pribadi, Desember 2014
 
Hidup adalah anugerah yang harus dijalani dengan penuh senyuman. Menurut hasil penelitian, jika telinga manusia dibelah kemudian telinga bagian kiri dan kanan disatukan, maka akan berbentuk hati, di mana hati ini mngindikasikan kebenaran. Banyak orang sukses di dunia ini adalah dari kalangan mereka yang lebih banyak memfungsikan telingany auntuk mendengar. Bahkan antara orang yang buta dan orang yang tuli, banyak diantara mereka yang sukses namun tetap lebih banyak ada di kalangan mereka yang buta. Dalam Al-Quran pula selalu kalimat itu berbunyi “wallahu sami’ul basir” Allah Maha Mendengar dan Melihat. Sehingga ternyata telinga adalah alat indera yang paling utama. Maka awali dari telinga untuk mendengarkan kebenaran.
Tokoh utama dalam novel dan film negeri 5 menara, ketika dia awalnya diminta orangtuanya untuk sekolah di pesantren dia tidak mau karena anggapannya pesantren itu kolot, kuno, gurunya pun tua semua. Namun setelah ia memasuki pesantren itu ia mendapati bahwa gurunya adalah seorang yang masih muda. Kemudian gurunya mengajarkan sebuah kalimat yang menjadi kekuatannya hingga ia mampu meraih semua mimpinyaa. Kalimat itu adalah “Manjadda wa jadda” yang artinya barang siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil. Maka dari itu niatkan dari sekarang untuk selalu bekerja dengan bersungguh-sungguh. Berkuliah dengan bersungguh-sungguh. Karena barangsiapa yang bersungguh-sungguh ia akan berhasil.
Kita harus bersungguh-sungguh juga karena hidup itu adalah sebuah proses yang penuh perjuangan. Maka dari itu, jika ingin menjadi hebat maka hidup kita pun harus penuh perjuangan. Karena tidak ada kesuksesan yang instan.
Namun tentunya kita jangan lupa untuk bersyukur, agar kita selalu diberi kebahagiaan. Apa yang kita perjuangkan harus kita jalani dengan penuh rasa syukur. Berjuang yang keras agar tidak menjadi pribadi yang rapuh dikemudian hari.
Ada seorang mahasiswa UPI yang berangkat dari Bangka Belitung untuk kuliah. Beliau bernama Aidil. Aidil berkuliah sambil berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya di Bandung dengan berjualan pempek. Tapi dia juga tidak lupa belajar dengan tekun dan beribadah. Di kampus dia aktivis dan anak rohis. IPKnya selalu terbaik di jurusannya. Niatnya satu-satunya hanyalah membahagiakan orangtuanya, berjuang untuk keluarganya. Namun sayang, suatu hari di akhir semester dia divonis dokter dengan penyakit meningitis. Padahal saat itu skripsinya sudah selesai, dia tinggal menunggu sidang. Akhirnya dekan fakultas, rektor, menyepakati dia tidak usah sidang, lagipula memang ternyata skripsinya itu terbaik di fakultasnya. Namun sayang setelah kebijakan tersebut  justru Aidil malah meninggal dunia, dia diantar kembali ke kampung halamannya dengan gelar almarhum tanpa sempat diwisuda padahal ia mahasiswa terbaik, shaleh dan penuh semangat untuk belajar juga mewujudkan mimpinya. Namun Allah lebih menghendaki untuk Aidil diwisuda di syurganya kelak. Perjuangan Aidil tersebut harus kita contoh. Kita harus bisa menjadi mahasiswa mandiri dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dunia juga akhirat. Apapun yang terjadi, seberat apapun ujian yang dihadapi, kita harus tetap tegar dan semangat.
Belajar tentang makna kebahagiaan, kebahagiaan itu bukan ketika kita mendapatkan sesuatu, tetapi ketika kita memberi sesuatu. Bahagia itu bukan hanya untuk sendiri, tapi juga harus untuk orang lain. Manusia kecil hidup untuk dirinya sendiri. Manusia besar hidup untuk orang banyak. Hiduplah untuk berbuat sebanyak-banyaknya.
Ketika kita memiliki sebuah keinginan, jangan tinggalkan shalat. Shalat adalah hal yang harus paling diutamakan. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”, Q.S. Adzariyat:56. Maka hidup ini selain harus diperuntukkan untuk berbagi dengan orang lain, juga utamakan untuk beribadah kepada Allah. “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”, Q.S. Muhammad:7.
Berjalanlah dalam Islam, karena dalam Islam ada ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan. Jadikan Nabi Muhammad SAW sebagai idola dan tauladan hidup. Michael Heart saja seorang ahli astronomi barat yang beragama kristen justru menenpatkan nabi Muhammad SAW sebagai urutan pertama dari 10 orang paling berpengaruh di dunia sepanjang zaman. Hal itu didapat dari yang ia dapati ketika ia berkeliling dunia dan mendengarkan redaksi suara adzan yang dikumandangkan di seluruh penjuru dunia ternyata sama. Idolakan dan contohlah Nabi Muhammad SAW, “sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah SAW suri tauladan yang baik (Q.S. Al-Ahzab:21).
Oleh karena itu mulai saat ini sebagai mahasiswa, berusahalah yang keras dengan penuh kesungguhan untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang mempercayai kita. Lejitkan potensi yang kita miliki sebagai mahasiswa dengan tetap berpegang teguh pada agama. If you think you can, yes! You can.
Berprasangkalah yang baik kepada Allah. Karena Allah sesuai dengan prasangka hambanya. Jangan hanya membaca sejarah orang-orang hebat, tetapi catatlah sejarah. Jadilah tokoh dalam sejarah.  “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”, Q.S At-Tiin:4. Maka optimalkan potensi kita sebagai manusia yang telah Allah ciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Dalam mengejar mimpi juga jangan lupa untuk meminta restu orangtua. Do’a ibu pada anaknya layaknya do’a nabi pada umatnya.
Serta renungkanlah ini agar kita lebih menyadari siapa kita dan apa yang kita inginkan dalam hidup.
1.         Apa tujuan hidupmu?
2.         Siapa yang ingin kamu bahagiakan?
3.         Hadiah apa yang ingin kamu berikan untuk orang yang ingin kamu bahagiakan?
Renungkanlah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar