NAMA : HAFNI
KELAS : 2-A
INOVASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Dari hasil diskusi tanggal 12 November 2013 tentang pembelajaran
kontekstual, saya mendapatkan bahwa pembelajaran kontekstual pada intinya berangkat
dari kenyataan yang ada di sekitar siswa sebelumnya, kemudian siswa
mempelajarinya dalam kehidupan nyata, dan setelah belajar diharapkan siswa
mampu menerapkannya di kehidupan nyata pula.
Penggagas dari pembelajaran kontekstual ini adalah Elaine B. Jhonson di
mana ada tiga prinsip utama yang digunakan dalam pembelajaran ini, yaitu saling
ketergantungan, diferensiasi, dan pengorganisasian. Selain itu ada juga tujuh
asas dalam pembelajaran kontekstual, yaitu:
1.
Asas kontruktivisme
Kontruktivsme
ini berpandangan bahwa ilmu pengetahuan itu tidak didapatkan secara begitu
saja, melainkan dibangun/disusun didalam struktur kognitif seseorang
berdasarkan pengalaman.
2.
Inkuiri
Inkuiri
ini merupakan proses pembelajaran yang berkaitan dengan pencarian dan penemuan
melalui hasil berpikir analisis-sistematis.
3.
Bertanya
Bertanya
ini merupakan proses sejauh mana indvidu memiliki keingintahuan untuk
mempelajari dan sejauh mana seseorang mampu berpikir.
4.
Masyarakat
belajar
Di
dalam masyarakat belajar dikehendaki bahwa pengetahuan itu didaptkan dari hasil
kerja sama dengan orang lain.
5.
Pemodelan
Pemodelan
di sini adalah memeragakan sesuatu yang dapat ditiru atau dijadikan contoh oleh
siswa.
6.
Refleksi
Pada
taap refleksi siswa dituntut untuk mengurutkan kembali rangkaian pembelajaran
yang telah dilaluinya dari awal sampai akhir sehingga pengalaman itu mampu
direfleksikan/dicerna dengan sendirinya ke dalam struktur kognitifnya.
7.
Penilaian
nyata
Penilaian
nyata ini dilakukan oleh guru untuk mengevaluasi/mengukur sejauh mana perkembangan
siswa dalam belajar.
Dari
materi yang dipaparkan, didapat beberapa pertanyaan dari audiens. Pertanyaan
tersebut diantaranya:
1.
Irwan
Hermawan Kelompok 4
Bagaimana konsep pembelajaran kontekstual ini diterapkan
di SD?
Aam sebagai pemateri menjawab bahwa konsep pembelajaran
kontekstual ini sangat baik diterapkan di SD. Dilihat dari pembelajaran
kontekstual itu sendiri, di sana mengedepankan proses keterlibatan siswa secara
penuh agar siswa mampu menemukan materi yang dielajari dan menghubungkannya ke
dalam situasi yang nyata.Pembelajaran tersebut juga bukan hanya teori, namun
juga dapat dilakukan secara nyata memberi pengalaman yang sesungguhnya, dan
nantinya bisa diterapkan di jenjang selanjutnya.
Menurut pandangan saya, jawaban dari pemateri kurang
sesuai dengan apa yang ditanyakan. Konsep pembelajaran kontekstual di SD yang
ditanyakan sepertinya merupakan aplikasinya. Jika aplikasinya di SD, maka
pembelajaran kontekstual ini memang cocok. Saya melihat dari sudut pandang anak
SD yang cara berpikirnya masih abstrak, maka dengan pembelajaran kontekstual
ini pembelajaran akan menjadi lebih konkret sehingga mudah difahami oleh siswa.
Contohnya misalkan ketika ingin mengajarkan pengukuran seperi Kg, ons, dll.
Maka siswa diperintahkan untuk berbelanja ke pasar, membeli buah-buahan
sebanyak yang dipperintahkan, misalkan 1 Kg mangga. Kemudian dirumuskan
pertanyaan kira-kira 1 Kg mangga itu terdiri dari berapa banyak buah? Bagaimana
jika dikurangi jumlah buahnya jadi berapa Kg beratnya? dll. Lalu dibahas
kembali di kelas untuk didiskusikan, kemudian guru menjelaskan, setelah itu
disimpulkan bersama-sama. Sehingga kelak setelah siswa mempelajari materi
pengukuran ini, siswa langsung dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata.
2.
Ayu Nurlawati
Kelompok 5
Dalam asas pembelajaran kontekstual ada asa inkuiri. Pada
inkuiri siswa harus menemukan sendiri. Bagaimana peranan guru dalam membimbing
siswa ketika proses pembelajaran berlangsung?
Saat itu Ida Nuryamah sebagai pemateri menjawab bahwa inkuiri
adalah proses pembelajaran berdasarkan pencarian dan penemuan melalui proses
berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah fakta dari hasil menginat
melainkan dari proses menemukan sendiri. Jadi guru hanya merangsang/memberi
stimulus untuk siswa menemukan pengetahuan.
Menurut saya memang benar bahwa di dalam tahapan inkuiri
siswa terlibat secara penuh dalam proses pembelajaran. Seperti siswa memulai
menemukan permasalahan sendiri, meneliti dan mencari solusinya, hingga akhirnya
mengaplikasikannya ke dunia nyata. Peranan guru dalam hal ini adalah guru
bukanlah sebagai sumber belajar tetapi sebagai pengatur lingkungan belajar atau
pengatur interaksi itu sendiri.
Lalu ada Fajar
Saputra menambahkan bahwa dalam pembelajaran inkuiri, siswa harus tetap dibimbing
guru untuk menemukan masalahnya. Kemudian saat proses diskusi berlangsung guru
harus berkeliling untuk mengontrol jalannya diskusi kelompok. Selain itu guru
juga harus mengarahkan siswa untuk memberi kesimpulan yang diinginkan.
Kembali
menanggapi dari tanggapa Fajar, bahwa menurut saya dalam hal guru harus ikut
membimbing untuk menemukan masalahnya, maka guru pun harus pintar-pintar
memberikan pertanyaan kepada siswa yang ahirnya pertanyaan tersebut mampu
mengantarkan pemikiran siswa pada penemuan masalah yang diharapkan.
3.
Regina Ratu S. Kelompok 6
Kendala apa saja
yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran kontekstual?
Jawaban dari
Nurhasanah Lidyaningsih sebagai pemateri saat itu adalah:
1) Siswa
tidak bisa memecahkan masalah, sehingga suasana pembelajaran menjadi pasif.
2) Masalah
yang dihadirkan terkadang diluar jangkauan siswa, sehingga solusinya guru harus
memahami masalahnya lebih mendalam sehingga bsa memberikan permasalahan kepada
siswa sesuai dengan kemampuannya.
3) Guru
harus bisa mengomunikasikan maksud, seperti ketika memeragakan sesuatu guru
harus bisamenjelaskannya dengan baik.
Saya
rasa apa yang dikatakan oleh Nurhasanah sudah cukup tepat. Saya ingin
menambahkan sedikit saja, bahwa hambatan lainnya adalah terkadang pengondisian
kelas sedikit sukar. Selain tu jika pengetahuan siswa tentang materi pelajaran
kurang, maka proses pembelajaran tidak akan lancar. Dan tentunya pembelajaran
kontekstual ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sehingga ketika kita
sebagai guru ingin menerapkan pembelajaran kontekstual, maka harus direncanakan
dulu matang-matang sebelumnya menganai semua kemungkinan dan resiko yang akan
dihadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar